Bumi Cinta

Membumikan Cinta Sepenuh Jiwa Memberi Arti Pada Yang Maha Esa

Menjadi Masyarakat Bijak di Tengah Polemik Dunia Pertambangan Indonesia

Tinggalkan komentar

                Indonesia merupakan negara yang dikaruniai sumber daya alam yang sangat luar biasa, letaknya yang berada di zona ring of fire menyebabkan berbagai macam kekayaan mulai dari yang padat hingga cair melimpah di negeri ini. Salah satu kekayaan yang ada adalah kekayaan bahan tambang yang tersebar sangat merata di seluruh penjuru negeri ini, ada emas, perak, tembaga, batubara, besi dan lain-lainnya yang secara langsung dan tidak langsung kita rasakan manfaatnya. Melimpahnya Indonesia akan bahan tambang tersebut, menyebabkan banyak perusahaan tambang baik lokal maupun asing berdiri dan berinvestasi di Indonesia. Sejalan dengan waktu, kemunculan perusahaan ini mulai menuai benturan-benturan di masyarakat , pecinta lingkungan dan pihak lainnya. Alasan utama mereka adalah pertambangan merusak lingkungan.

 peta tambangGambar 1. Potensi Hasil Tambang Di Indonesia

                Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan pertambangan pasti bersinggungan dengan alam, karena kita tau bahwa semua bahan tambang tersebut dihasilkan dari dalam permukaan bumi melalui serangkaian proses yang memerlukan waktu kurang lebih jutaan tahun lamanya. Kekayaan alam tersebut memiliki manfaat yang luar biasa terhadap kehidupan manusia, namun kita juga tidak boleh seenaknya saja dalam mengambilnya. Setiap kegiatan pertambangan memiliki SOP (Standar Of Procedure) masing-masing tergantung pada bahan galian serta kondisi geografis setempat. Di Indonesia kegiatan usaha pertambangan ini diatur pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009. Di dalam peraturan perundangan tersebut sudah jelas tertera bahwa usaha kegiatan pertambangan haruslah dilakukan seoptimal mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan serta berkeadilan agar memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat secara berkelanjutan. Sehingga ketika suatu perusahaan tambang dilakukan sesuai degan peraturan dan standart yang ada akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi masyarakat sekitar.

                Stereotype yang saat ini berkembang di masyarakat lebih menitikberatkan pada dampak negative dari usaha pertambangan ini yaitu diantaranya pencemaran lingkungan baik air, udara maupun tanah. Selain itu pengembalian lahan bekas tambang juga sering menjadi masalah utama, dikarenakan lahan-lahan tersebut sebelum adanya tambang merupakan lahan yang produktif yang bisa bermanfaat bagi masyarakat, namun setelah ditambang dan selesai lalu ditelantarkan maka akan memberikan dampak negative bagi masyarakat diantaranya terjadinya peningkatan kemiskinan. Padahal jika kita tahu bahwa setiap perusahaan, termasuk perusahaan tambang memiliki kewajiban yaitu CSR (Corporate Social Responsibility). Apa itu CSR ? CSR merupakan program yang dilakukan oleh sebuah perusahaan sebagai wujud tanggungjawab dan kepedulian sosial. Nah inilah yang sebenarnya banyak dan belum diketahui oleh masyarakat, contohnya saja yang telah dilakukan oleh PT Newmont Nusa Tenggara. Perusahaan ini telah berkali-kali mendapat penghargaan dari pemerintah diantaranya yaitu Pandu Daya Masyarakat (Padma) atas peningkatan hasil pertanian dengan penerapan System of Rice Intensification (SRI), selain itu perusahaan ini juga telah membangun berbagai macam sarana-prasarana diperuntukkan bagi masyarakat setempat dan juga tidak lupa perusahaan ini melakukan tanggung jawab dibidang lingkungan diantaranya dengan perlindungan terumbu karang yang melibatkan masyarakat setempat.

 penanaman kembaliGambar 2. Penanaman kembali sebagai bentuk CSR perusahaan.

Padahal jika kita tahu bahwa kita tidak bisa hidup seperti sekarang ini tanpa adanya berbagai olahan hasil tambang tersebut diantaranya adalah alat transportasi. Bayangkan saja tanpa adanya besi, aluminium, tembaga dan bahan lainnya bagaimana kita bisa berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu sesingkat mungkin ?

 alat transportasiGambar 3. Alat Transportasi

                Lalu tanpa adanya hasil tambang bagaimana kita berkomunikasi yang saat ini telah begitu mudah dan canggih. Bahkan alat komunikasi ini telah menjadi gaya hidup sebagian masyarakat, dengan gadget-gadget nya.

 alat komunikasiGambar 4. Alat komunikasi

                Untuk itulah kita harus lebih bijak dan mengerti sesuatu terlebih dahulu sebelum menyuarakan suara akan sesuatu, agar tidak terjadi salah informasi. Perusahaan tambang dan masyarakat merupakan dua komponen yang akan saling terkait dan saling menguntungkan bila diantara kedua belah pihak mematuhi peraturan yang telah ada. Kita harus menjadi masyarakat modern yang kritis dan pintar dalam memandang sesuatu, supaya terjadi keseimbangan yaitu kita sebagai pihak pengontrol kegiatan yang berlangsung, perusahaan sebagai pelaksana dan pemerintah sebagai regulator. Jika ketiga komponen ini berjalan dengan baik, maka dapat dijamin kesuksesan serta manfaat yang ditimbulkan dari berlangsungnya kegiatan tertentu.

Penulis: rachmadirwansyah

Saya adalah seorang laki-laki berusia 16 tahun yang kini hidup berkelana di Kota Pendidikan Malang, saya adalah seorang yang sangat simple unutk berpenampilan dan juga selalu ingin tahu tentang hal-hal baru di sekitar saya. Saya ingin berbagi di blog ini, entah itu cerita hidup saya atau ilmu dan lain-lainnya.

Tinggalkan komentar